Pengertian Transplanting
Transplanting adalah
memisahkan bibit dari sekelompoknya hingga menjadi tanaman individu dalam suatu
wadah hingga tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri sesuai dengan ukuran
dan pertumbuhannya
Tujuan
Transplanting
1. Mempercepat
pertumbuhan bibit
2. Mempermudah
bibit menyesuaikan diri dengan lingkungan
3. Mengurangi
tingkat kematian bibit dilapangan
4. Memudahkan
dalam pemindahan bibit ke lapangan.
Pemindahan
tanaman atau yang kita kenal dengan transplanting merupakan hal yang sangat
penting dalam teknik budidaya jenis-jenis tanaman sayur dan buah. Adapun beberapa kegiatan seperti potting,
repotting, pricking off, balling dan setting out merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan transplanting (pemindahan tanam).
1.
Potting
merupakan kegiatan pemindahan
tanaman/bibit dari bedengan semai atau flat pembibitan ke pot-pot yang telah
disiapkan dengan tanah dan campuran pupuk.
2.
Repotting
merupakan kegiatan pemindahan tanaman
dari pot-pot/polybag yang lebih kecil ke pot-pot yang berukuran lebih besar.
3.
Pricking
off merupakan cara persemaian dengan hanya
menaburkan benih di atas bedengan semai untuk kemudian dipindah tanamkan ke
polibag maupun ke bedengan-bedengan yang tersedia.
4.
Setting
out merupakan tindakan pemindahan tanaman
dari pot-pot, flat maupun bedengan ke tempat penanaman di lapang (Tjionger, 2008).
Kriteria Bibit Siap
Transplanting
1. Tumbuh
sehat tidak terserang hama dan penyakit, subur dan seragam
2. Cukup
umur, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
3. Struktur
perakarannya baik, akar tunggang lurus dan cukup panjang
4. Calon
batang lurus dan tidak patah
Alat yang digunakan dalam
kegiatan transplanting
1. Ember
2. Gembor
3. Tongkat
kayu
4. Sekop/pengungkit
bambu/kayu
Teknilk
Transplanting Bibit
1. Menyiapkan media tumbuh
Media tumbuh untuk transplanting bibit tergantung
dari jenis/varietas tanaman dan umur transplanting. Media tumbuh dapat berupa komposisi yang sama
dengan media semai. Media tumbuh untuk transplanting bila perlu ditambahkan
dengan pestisida seperti nematisida, fungisida dan bakterisida.
2. Memilih Bibit
Bibit yang ditransplanting sebaiknya dipilih yang
sehat, subur, seragam, cukup umur dan tidak cacat. Umur bibit yang ditransplanting bervariasi
tergantung dari varietas berkisar antara 3 – 4 minggu setelah semai.
3.
Menanam bibit ke dalam polybag/wadah
Menanam bibit ke dalam polybag (transplanting) harus
dilakukan secara hati-hati karena akar-akarnya, batang dan daunnya masih
lemah. Jika akarnya putus, kemungkinan
akan terinfeksi jamur atau bakteri sangat tinggi. Batang yang dipegang terlalu ketat juga dapat
menyebabkan bibit menjadi mati.
Prosedur menanam bibit ke dalam polybag adalah sbb:
1. Siapkan
media tumbuh dan isikan dalam polybag sebanyak ¾ bagian
2. Pegang
daun bibit perlahan-lahan, cungkil media tempat tumbuh secara hati-hati
3. Pindahkan
bibit dan tanam bibit bersama media semai yang masih menempel pada akar
4. Tempatkan
bibit hasil transplanting di tempat pembibitan
5. Pelihara
bibit sampai masa pindah tanam
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada transplanting
bibit adalah :
1. Memeriksa
kesiapan media tumbuh dalam polybag/wadah, bibit dan peralatan penanaman
2. Melakukan
penanaman bibit dengan memperhatikan aspek teknis dan ekonomis
3. Mengelompokkan,
memonitor dan memelihara bibit tanaman yang telah ditanam, sesuai kondisi
tanaman di lapangan
Dalam pelaksanaan transplanting, bibit yang disemai akan
mengalami proses kerusakan terutama pada sistem perakarannya. Hal ini erat
kaitannya dengan proses absorbsi dengan transpirasi yang berlangsung secara bersamaan
dimana
saat pemindahan, tanaman akan berhenti mengabsorbsi air sementara di lain pihak
proses transpirasi tetap berlangsung. Dengan demikian akan terjadi reduksi air
di dalam bibit tanaman. Untuk mengembalikan pada keadaan awal, diperlukan
adanya daya bangun (recovery) atau daya sembuh dari tanaman-tanaman itu
sendiri. Pada dasarnya daya recovery dari tanaman-tanaman sayur dan buah yang herbaceous
(berbatang lunak) tergantung dari : (a) ukuran dan umur tanaman (size
and age of plant), (b) jenis tanaman dan (c) perlakuan pada waktu
pemindahan (Tjionger, 2008).
Pada
saat transplanting dilakukan, umur tanaman berbanding terbalik dengan jumlah
akar rambut yang tertinggal. Artinya semakin panjang umur tanaman, akan
mengakibatkan lebih sedikitnya akar rambut yang tertinggal. Hal ini tentunya
berhubungan dengan kemampuan tanaman tersebut dalam mengadakan absorbsi air dan
unsur hara. Pada umumnya tanaman/bibit sudah dapat dipindahkan setelah terlihat
pemunculan daun sebenarnya (true leaves) sebanyak 2–3 helai. Ukuran dan
umur tanaman juga berhubungan langsung dengan makin luasnya permukaan daun
(transpirasi). Berdasarkan kenyataan tersebut, banyak pengusaha sayuran dan
tanaman hias mengadakan pemindahan tanaman saat tanaman tersebut masih kecil
(Tjionger, 2008).
ini (Tjionger, 2008)nama bukunya apa ya?
BalasHapusIni sy ambil dr modul pembelajaran utk smk
Hapusmodulnya bisa didownload ga pak?
BalasHapusMantap
BalasHapusMantap
BalasHapusMantap dan sangat brguna
BalasHapusMantap dan sangat brguna
BalasHapusMantap dan sangat brguna
BalasHapus