Rabu, 26 Oktober 2011

STUDI KELAYAKAN USAHA




            Studi kelayakan usaha/bisnis juga sering disebut studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha/proyek dilaksanakan dengan berhasil.  Istilah proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang atau jasa) yang baru ke dalam suatu produk mix yang sudah ada selama ini.  .  Pengertian keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak non profit bisa berbeda.  Bagi pihak yang berorientasi profit semata biasanya mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih terbatas dibandingkan dengan pihak nonprofit, yaitu diukur dengan keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit.  Sedangkan bagi pihak nonprofit (misalnya pemerintah dan lembaga nonprofit lainnya), pengertian berhasil bisa berupa misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang melimpah ditempat tersebut, dan faktor-faktor lain yang dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarakat luas.
            Studi kelayakan usaha menilai keberhasilan suatu usaha dalam satu keseluruhan sehingga semua faktor harus dipertimbangkan dalam suatu analisis terpadu yang meliputi faktor-faktor yang berkenaan dengan aspek teknis, pasar,keuangan, manajemen, hukum serta manfaat proyek bagi ekonomi nasional.  Penjelasan secara ringkas aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Aspek teknis berkenaan dengan kebutuhan dan penyediaan tenaga kerja, kebutuhan fasilitas infrastuktur dan faktor-faktor produksi lainnya.
2.      Aspek pasar berkenaan dengan kesempatan pasar yang ada dan prospeknya serta strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk atau jasa.
3.      Aspek keuangan ditinjau dari profitabilitas komersial dan kemampuan memenuhi kebutuhan dana dan segala konsekuensinya.
4.      Aspek Manajemen, menilai kualitas dan kemampuan orang-orang yang akan menangani usaha.
5.      Aspek hukum meliputi segala aspek hukum yang relevan bagi kelangsungan usaha.

TUJUAN STUDI KELAYAKAN USAHA
            Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan usaha adalah :
1.      Bagi pihak investor, studi kelayakan usaha/bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek tenis dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih obyektif.
2.      Bagi analisis studi kelayakan,  adalah suatu alat yang berguna, yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru, atau menilai kembali usaha yang sudah ada.
3.      Bagi masyarakat, merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul karena adanya nilai tambah sebagai sebab akibat adanya usaha atau proyek tersebut.
4.       Bagi pemerintah, dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan bagi pemerintah terutaman untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja.  Selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan usaha yang dilakukan individu atau badan usaha tertentu akan menambah pemasukan pemerintah, baik dari pajak penambahan nilai maupun pajak penghasilan dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, biaya administrasi  dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.  Secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan usaha ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan income per kapita.

            Agar  Studi kelayakan usaha ini dapat mencapai sasaran dari berbagai pihak, tentu saja harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :
1.      Studi harus dilakukan dengan teliti dan dengan penuh kehati-hatian
2.      Studi harus dilakukan dengn dukungan data yang lengkap
3.      Studi harus dilakukan dengan kejujuran dan ketulusan hati
4.      Studi harus dilakukan dengan obyektif
5.      Studi harus dilakukan dengan adil, tidak memihak kepentingan tertentu
6.      Studi harus dapat diuji ulang jika diperlukan untuk menguji kebenaran hasil studi

TAHAPAN STUDI KELAYAKAN USAHA
Tahap 1 Kegiatan Menemukan Ide/Gagasan Usaha
            Pada tahap ini, orang yang membuat studi kelayakan usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan menemukan ide/gagasan  usaha yang layak untuk diwujudkan.  Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :
a.       Melalui bacaan.  Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang yang diminati.  Dengan cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi yang sudah digunakan sampai saat ini.  Setelah itu akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, jika ada, kira-kira bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.
b.      Melalui survei.  Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang usaha.  Misalnya melakukan survei ke salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut dengan baik atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk mendirikan dan mengembangkan usaha.
c.       Melalui pengalaman kerja.  Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa.  Dalam konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang dilakukannya sekarang.  Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh keinginan  atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki saat ini.

Tahap 2 Mempertimbangkan Alternatif Usaha
            Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan layak untuk diwujudkan maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut.  Pilihan itu antar lain usaha menghasilkan barang (usaha industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha perdagangan.  Pertimbangannya haruslah dilakukan secara obyektif setelah dilakukan pengumpulan data.  Artinya keputusan yang dibuat memang sudah diperhitungkan dengan dukungan data yang cukup dan benar.  Cara membandingkan dari masing-masing alternatif ditinjau dari segi modal, tenaga kerja, pengalman, kemudahan, teknologi, bahan baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik pembuatan produk/jasa, mudah untuk dipasarkan, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan pemerintah.



Tahap 3 Tahap Analisis Data
            Tahap analisis data dilakukan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat pada tahap kedua secara detai dan cermat.  Secara berurutan analisisnya meliputi hal-hal berikut :
1.      Analisis pasar dalam usaha menentukan besarnya penerimaan dan biaya yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah direncanakan sebelumnya.
2.      Analisis teknis dan manajemen ditujukan untuk menentukan mesin dan peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi dan sebagainya yang semuanya harus tertuang lengkap kedalam kebutuhan dan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan rencana.
3.      Analisis lingkungan.  Tujuan yang ingin dicapai dari analisis lingkungan adalah untuk memastikan dampak apa yang terjadi jika produksi atau usaha jasa yang sudah direncanakan itu terlaksana, baik mengenai dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang direncanakan. 
4.      Analisis finansial.  Analisis ini merupakan analisis terakhir yang harus dilakukan dalam studi kelayakan usaha dan sekaligus sebagai fokus dari seluruh kegiatan mjulai dari tahap 1 sampai dengan tahap 3.  Oleh karena itu, jika data atau informasi yang diberikan sebagai hasil analisis pada tahap ini kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan dicapai pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal.  Dengan kata lain, baik burknya hasil analisis finansial sangat tergantung tahap-tahap sebelumnya.

ANALISIS PASAR
            Jika pilihan usaha sudah dapat ditentukan maka kegiatan studi akan diteruskan untuk menentukan apakah usaha yang akan dilaksanakan itu layak dari sisi pemasaran.  Untuk itu diperlukan pengumpulan data yang lengkap dan akurat.  Guna mendapatkan kelengkapan dan kecermatan data maka perlu disiapakan lebih dahulu data base yang berisi data pemasaran yang menyangkut data potensi pasar dari produk/jasa yang akan dihasilkan usaha, data mengenai saingan, supplier dan lain-lain yang menyangkut pemasaran industri dimana usaha tersebut akan bergerak.
            Analisis survei dan permintaan dapat menunjukkan apakah masih ada peluang atau tidak.  Analisis ini perlu diturunkan dari data base pasar sehingga akan didapat karakteristik yang lebih spesifik mengenai produk/jasa yang akan dihasilkan oleh usaha tersebut dan akan dapat mempertimbangkan apakah betul masih kekurangan suplai atau sebaliknya.  Jika kelebihan suplai, ini menunjukkan ada permasalahan nantinya yang akan muncul sehubungan dengan pemasaran dari produk/jasa yang akan dihasilkan oleh pilihan usaha yang ada, karena semakin banyak kita mengetahui peluang dan kendala yang mungkin dihadapi, kita akan memperkirakan apakah peluang yang tersedia lebih besar dari kemungkinan kendala yang akan dihadapi, jika masih ada berarti pilihan usaha tersebut akan mungkin layak dipandang dari sudut pemasaran.
Market Base Data
            Market base data adalah kumpulan data lengkap yang menyangkut berbagai aspek penting tentang pemasaran dari industri dimana pilihan usaha akan bergerak.  Mengetahui market base data adalah suatu yang amat penting dalam mempertimbangkan pasar dari rencana produksi/jasa yang akan dihasilkan oelh pilihan usaha yang telah ditetapkan.  Data yang dapat dimasukkan ke dalam market base data dapat dirinci sebagai berikut : data bahan baku, data supplier, data konsumen, data pangsa pasar industri, data penduduk, data mata pencaharian penduduk, data penjualan industri, peraturan pemerintah, data luas wilayah pemasaran, data perilaku konsumen, data daya beli konsumen, data inflasi, data bahan pembantu, data transportasi, data ekspor/impor, data kecenderungan/tren, geograi,budaya, sosiologi, teknologi,ekonomi dan lain-lain.
            Market base data ini akan sangat membantu untuk memperkirakan apakah produk atau jasa yang dihasilkan oleh pilihan usaha itu akan dapat melakukan penetrasi pasar dan berpeluang untuk dapat mencapai target pasar yang telah ditetapkan.
            Market base data dapat dijadikan dasar untuk menentukan besarnya potensi pasar yang ada untuk produk/jasa yang dihasilkan oleh pilihan usaha yang telah diputuskan dan besarnya real market yang ada akan didapat besarnya peluang tersedia bagi produk atau jasa yang akan dihasilkan.
Analisis Permintaan
            Panduan dasar untuk menganalisis permintaan sangat tergantung pada market base data.  Persoalan yang muncul dan berhubungan dengan market base data umumnya berkisar atas pertanyaa-pertanyaan berikut :
·         Permintaan meningkat, sedangkan pasokan tetap
·         Permintaan meningkat, sedangkan pasokan menurun
·         Permintaan tetap, sedangkan pasokan menurun
·         Permintaan menurun, sedangkan pasokan menurun lebih cepat
            Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan permintaan antara lain adalah pertambahan penduduk, peningkatan pendapatan, perkembangan mode, penurunan tingkat harga.
Identifikasi Kendala Pemasaran
            Identifikasi kendala pemasaran yang ada ataupun yang mungkin muncul pada lingkungan pemasaran dari produk/jasa yang dihasilkan dari pilihan usaha adalah suatu proses kegiatan yang sangat penting, karena dengan menemukan kendala-kendala yang ada, dapat dilakukan penilaian apakah kendala-kendala itu masih dapat diatasi dengan kekuatan yang ada atau sebaliknya.  Jika dapat diatasi, berarti rencana untuk mendirikan atau mengembangkan usaha tesebut dapat diteruskan,dan jika dirasakan bahwa kendalanya terlalu berat dan sulit diatasi dengan kekuatan yang ada, berarti seluruh kegiatan untuk mewujudkan ide atau gagasan pendirian usaha itu dapat dihentikan.
            Kendala-kendala umum yang muncul dalam masalah pemasaran suatu produk/jasa antara lain sebagai berikut : keterbatasan modal, keterbatasan teknologi, kelangkaaan bahan baku dan bahan baku pengganti, keterlambatan informasi, tuntutan skala produksi, elastisitas harga terhadap penawaran rendah, kendala penyimpanan, kendala birokrasi, peraturan dan lingkungan.

ANALISIS TEKNIS
            Analisis  teknis dan manajemen meriupakan kegiatan lanjut yang harus dilakukan dalam tahapan studi kelayakan usaha.  Analisis ini bertujuan untuk memastikan bahwa ide/gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat, bahan, teknologi (metode), keterampilan SDM, dan dana yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar sasaran.
            Produk/jasa yang sesuai harus dirancang mulai dari lokasi, alat, bahan, metode (teknologi), keterampilan SDM, dan dana yang tersedia.  Keenam unsur tersebut disebut sebagai unsur penentu keberhasilan proses produksi.  Karena itu harus dirancang dengan baik dalam sistem produksi agar produk/jasa yang akan dihasilkan tidak bernilai rendah dan yang lebih fatal lagi jika produk/jasa itu tidak dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan dari pelanggan di pasar sasaran.
Studi Lokasi
            Pemilihan lokasi dalam analisis teknis dan manajemen ini menjadi sorotan karena merupakan tempat dimana produksi itu berlangsung.  Kesalahan dalam memilih lokasi baru membawa implikasi negatif dari proses secara keseluruhan.  Misalnya adanya kerawanan sosial, alam dan pengaruh buruk dari lingkungan.  Guna menghindari dari semua kemungkinan buruk itu maka pada saat pemilihan lokasi perlu diadakan studi cermat dan harus dapat merinci semua kemungkinan, baik keunggulan maupun kelemahan dari alternatif yang akan dipilih.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi tergantung pada jenis usaha yang akan dijalankan.  Faktor-faktor tersebut antara lain :
·         Letak pasar
·         Letak sumber bahan baku
·         Fasilitas angkutan
·         Ketersediaan tenaga terampil
·         Ketersediaan listrik, air, telepon
Studi Fasilitas Produksi
            Studi fasilitas produksi meliputi studi tentang bangunan usaha, mesin dan tata letak mesin, kebutuhan bahan baku dan bahan penolong serta tenaga kerja yang diperlukan.
            Bangunan usaha juga perlu diperhitungkan terutama yang berkaitan dengan bahan-bahan yang diolah, proses pengolahan, penyediaan ruang pemeliharaan, keamanan dan kekuatan lantai. Keseluruhan faktor yang disebutkan akan berpengaruh pada besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk mengadakan gedung tempat berproduksi.
Studi Penyiapan Proses Produksi
            Kegiatan produksi umumnya dimulai dari realisasi penyediaan produk/jasa yang telah diperkirakan atau dianggarkan dalam anggaran penjualan.  Jumlah produk/jasa yang akan dihasilkan tidak boleh melibihi anggaran pemasaran, itu sebabnya sebelum menentukan jumlah produksi harus lebih dahulu melakukan studi pasar guna menghitung berapa jumlah permintaan yang akan dipenuhi melalui usaha ini.
            Bahan Baku dan Bahan Penolong, adalah penting untuk mengetahui apakah ide/gagasan yang dipilih itu betul-betul layak dilihat dari ketersediaan bahan baku dan bahan penolong.  Penilaian dilakukan mulai dari banyaknya persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam jumlah berapa banyak, serta ada tidaknya kemungkinan barang pengganti seandainya pada suatu saat bahan baku yang bersangkutan hilang di pasar.  Siapa saja yang menjadi suplier bahan baku dan bahan penolong ini, berapa tingkat harga pada saat ini dan berapa kebutuhan rutin usaha yang akan disiapkan saat ini dan seterusnya.

ANALISIS MANAJEMEN
            Untuk menjamin keberhasilan usaha maka masalah manajemen baik manajemen pembangunan maupun operasi perlu diperhatikan.  Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha sangat tergantung pada kekuatan manajemen.  Manajemen yang baik akan membuat usaha berhasil dalam jangka panjang.
            Menurut Murray D.Bryce, kegagalan manajemen lebih disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1.      Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan (top manajemen)
2.      Kegagalan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai
3.      Kegagalan mendapatkan tenaga manajemen dengan jumlah yang memadai
4.      Kekurangan tenaga manajemen yang berpengalaman
5.      Kekurangan pemimpin yang berbakat
6.      Tidak ada pendelegasian
7.      Kurangnya kesadaran tentang profit dan biaya
8.      Kurangnya kesadaran menggunakan sistem akutansi sebagai manajemen
9.      Kurangnya kesadaran pengelolaan sumber daya manusia
10.  Kurangnya kesadaran terhadap fungsi pemasaran
ANALISIS LINGKUNGAN
            Studi lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dangan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang di luar dari usaha utama.  Kesalahan dalam hal ini akan berdampak negatif di kemudian hari, dan jika ini terjadi maka dangat sulit untuk mengubahnya karena akan meminta pengorbanan materi yang cukup besar, dan tidak tertutup kemungkinan kesalahan ini dijadikan alasan bagi saingan untuk melakukan serangan kepada usaha atau perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan.  Guna menghindari pengaruh negatif ini, sebaiknya dari awal setiap akan mendirikan usaha perlu membuat kajian lingkungan dan dimasukkan kedalam unsur penilaian dalam kelayakan usaha
            Dampak lingkungan akan muncul sehubungan dengan adanya pendirian setiap usaha, yaitu adanya perubahan pola tingkah laku masyarakat di sekitar tempat usaha, dan tidak jarang perubahan itu akan membawa dampak negatif, terutama bagi mereka yang kurang senang dengan adanya usaha tersebut, walaupun ada juga sebagian masyarakat yang mendapat keuntungan dari adanya pembukaan usaha baru itu.



Dampak Sosial Usaha
            Para pakar lingkungan sangat mengkhawatirkan adanya suatu usaha yang didirikan akan merusak lingkungan termasuk tatanan kehidupan masyarakat akan mengalami perubahan dengan adanya usaha atau pabrik yang didirikan pada lingkungan di mana mereka tinggal.  Perusakan lingkungan itu dimulai dengan penebangan hutan, penggusuran rumah-ruamahj penduduk, mengubah fungsi lahan dan sebagainya.  Perusakan seperti ini mau tidak mau akan membawa perubahan pada kehidupan sosial dari masyarakat disekitar lokasi usaha.
            Dampak sosial yang sering muncul adalah adanya ketidakpuasan dari masyarakat di sekitar lokasi, baik mengenai kompetensi yang mereka terima ataupun adanya kecemburuan kepada tenaga kerja asing yang datang, sementara mereka yang memang sudah tinggal disekitar lokasi justru tidak mendapat kesempatan untuk bekerja pada usaha tersebut.
Dampak Ekonomi Usaha
            Pendirian suatu usaha kecil akan selalu menimbulkan dampak ekonomi.  Namun demikian guna mendapat gambaran yang jelas adalah penting bagi pelaku studi kelayakan untuk membuat kajian yang mendalam mengenai dampak ekonomi.  Dampak ekonomi itu antara lain sebagai berikut :
1.      Besarnya tenaga kerja yang diserap oleh usaha yang akan didirikan.
2.      Apakah ada usaha ikutan yang muncul akibat usaha ini.  Jika ada berapa banyak, dalam bentuk apa, apakah dapat menunjang usaha atau dapat bermitra dan lain-lain.
3.      Besarnya penerimaan pemerintah dengan adanya usaha, baik yang berasal dari retribusi, pajak pertumbuhan nilai dan pajak penghasilan.
4.      Besarnya kontribusi usaha terhadap penambahan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi usaha.
5.      Besarnya kerugian akibat dari peralihan fungsi lahan atau tanah ke lokasi usaha.
            Semua hal tersebut harus dipelajari dengan cermat, agar dapat dikaji untuk melihat besarnya dampak ekonomi dari adanya usaha yang didirikan di lokasi ini, yaitu dengan membandingkan seluruh dampak positif dengan dampak negatif atau yang bersifat merugikan.
Dampak Fisik
            Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru ini akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, sangat bising dan perusakan penglihatan, baik bagi karyawan uasha ataupun bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.  Pelaku studi bersama dangan ahli lingkungan harus dapat melakukan studi yang disebut dengan AMDAL, yaitu studi dampak lingkungan.  Saat ini studi AMDAL sudah merupakan suatu keharusan yang telah diatur oleh peraturan pemerintah.  Hasil studi harus merinci dengan jelas dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat berdiri dan beroperasinya suatu usaha.  Dampak tersebut dianalisis sehingga dapat diketahui besar kecilnya dampak terhadap lingkungan dan apakah dampak berapa besar biaya yang diperlukan untuk kepentingan itu,  lalu bandingkan dengan ketersediaan dana investasi dan penilaian harapan dari usaha yang akan didirikan tersebut, jika masih dapat diatasi berarti usaha tersebut layak didirikan dari sudut analisis AMDAL.
ANALISIS FINANSIAL
            Untuk mengetahui mengetahui layak tidaknya suatu usaha harus dilakukan analisis finansial agar usaha tersebut menguntungkan dengan menggunakan empat kriteria, yaitu:
·         Payback Period
·         Net Present Value
·         Internal Rate of Return
·         Profitability index
Sedangkan analisis ekonomi meliputi tentang pengaruh usaha/proyek terhadap peningkatan penghasilan negara, pengaruh usaha/proyek terhadap devisa yang dapat dihemat dan yang dapat diperoleh, penambahan dan pemerataaan kesempatan kerja dan pengaruh usaha/proyek terhadap industri lain.
Payback Period ( menghitung masa pengembalian modal)
            Teknik ini digunakan untuk menentukan berapa lama modal yang ditanamkan dalam usaha itu kembali jika alternatif aliran kas (cash flow/CF) yang didapat dari usaha yang diusulkan itu akan kembali, tentu saja alternatif usulan, usaha yang memberikan masa pengembalian yang terpendek adalah yang terbaik untuk diterima.
Payback period = (Nilai investasi/CF) x 1 tahun
            Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kelayakan suatu usaha secara lebih teliti dengan cara memasukkan unsur pengaruh dari konsep time value of money ke dalam perhitungan sehingga keputusan yang dibuat akan menjadi lebih baik.  Konsep investasi mengharuskan investor mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli atau membiayai suatu aset atau aktiva saat ini yang hasilnya akan diterima di masa yang akan datang.  Dengan cara ini diharapkan keputusan yang dibuat akan dapat menjadi lebih baik dan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.  Alat analisis yang digunakan antara lain :


Net Present Value ( nilai sekarang)

NPV  =  ∑ (CF/r)       dimana t = 1, 2, 3,...,n

NPV    =  Net Presnt Value (nilai sekarang)
CF       =  Aliran kas/cash flow
t           =  Periode waktu
n          =  Umur usulan usaha
r           =  Tingkat suku bunga
Kriteria yang dipakai adalah apabila NPV > 0, maka usaha dikatakan layak

Internal Rate of Return (tingkat pengembalian)
                              NPV
IRR  =  i +  ----------------------- + ( i’ – i )
                        NPV  -  NPV’
dimana            :
IRR     =  Internal Rate of Return
i           =  Suku bunga yang pertama
i’          =  Suku bunga yang kedua
NPV    =  Nilai sekarang yang pertama
NPV    =  Nilai sekarang yang kedua
Kriteria yang dipakai adalah apabila IRR ≥ suku bunga berlaku maka usaha dikatakan layak, tetapi apabila IRR < suku bunga yang berlaku maka usaha dikatakan tidak layak.

Profitability Index (PI) atau Benefit Cost Ratio (B/C)
              ∑ CF
PI  =  ----------------
              Io
dimana  :
PI        =  Profitability index
CF       =  Aliran kas pada periode t
Io         =  Modal awal investasi
Kriteria yang dipakai adalah apabila PI ≥ 1 maka usaha dikatakan layak, tetapi apabila PI < 1 maka usaha dikatakan tidak layak.

11 komentar: