Menjadi wirausaha atau tidak menjadi wirausaha, sesungguhnya merupakan pilihan hidup. Tetapi pilihan yang didasari atas pemahaman, pertimbangan dan pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai apa yang akan dilakukan, dapat menjadi awal yang tidak baik jika ternyata pilihan tersebut di kemudian hari ternyata keliru. Pilihan menjadi wirausaha merupakan alternatif yang paling menjanjikan untuk kehidupan yang akan datang. Sayangnya pilihan menjadi wirausaha ini belum begitu banyak tumbuh di kalangan generasi muda kita. Untuk itu membangun jiwa kewirausahaan harus terus menerus dilakukan oleh siapapun yang peduli terhadap masa depan dirinya, keluarga dan masyarakat.
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampukan wirausaha dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan plelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Kecakapan berwirausaha dan itu merupakan salah satu kecakapan hidup adalah kecakapan memobilisasi sumber daya yang ada di sekitarnya untuk mencapai tujuan organisasinya atau untuk keuntungan ekonomi. Kewirausahaan memiliki ciri-ciri: (1) bersikap dan berpikiran mandiri, (2) memiliki sikap berani menanggung resiko, (3) tidak suka mencari kambing hitam, (4) selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai sumber daya, (5) terbuka terhadap umpan balik, (6) selalu ingin perubahan yang lebih baik, (7) tidak pernah merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan selanjutnya, dan (8) memiliki tanggung jawab moral yang baik. Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa, serta ketekunan berusaha. Memupuk kebiasaan berpikir positif dan itu merupakan salah satu kecakapan hidup merupakan hal penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Kegiatan kewirausahaan meliputi adanya peluang, merumuskan ide, membuat produk/jasa, mengatur organisasi/usaha baru, merumuskan visi jangka panjang untuk tujuan masa depan dan menevaluasi kerja.
Kewirausahaan Dari Perspektif Psikologi
Faktor-faktor psikologi dan keputusan mengeksploitasi, seseorang yang memiliki kemampuan mengeksploitasi peluang wirausaha akan membuat keputusan berbeda dari orang lain pada keadaan dimana informasi dan keahlian sama dan karakter psikologis lebih mempengaruhi kemampuan mengeksploitasi.
Karakteristik psikologi yaitu :
1. Kepribadian, karakter mendasar pada seseorang yang membawa mereka untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Ada 3 (tiga) aspek kepribadian, yaitu :
· Ekstraversi, tipe kepribadian yang minatnya lebih mengarah ke alam luar dan fenomena sosial daripada terhadap dirinya dan penglamannya sendiri, asertif (sikap dimana seseorang mampu bertindak sesuai keinginannya, membela haknya dan tidak memanfaatkan orang lain), aktif, ambisi, inisiatif dan ekshibisme.
· Agreeableness / kesepahaman, terkait dengan keramahan, konformitas sosial, keinginan mempercayai, kerjasama, keinginan memaafkan, toleransi dan fleksibilitas.
· Risk taking / pengambilan resiko, terkait dengan kemauan dalam kegiatan yang mengandung resiko.
2. Motivasi, sebagian besar entrepreneur dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri. Ada 2 macam kebutuhan yang melandasi motivasi seorang entrepreneur yaitu :
· Need of achievement, adanya penentuan tujuan, perencanaan, dan pengumpulan informasi serta kemauan untuk belajar serta kemampuan membawa dan mengimplementasikan ide kepada masyarakat
· Need for independence, selain tidak ingin ditentukan oleh orang lain, kebutuhan ini akan memicu seorang entrepreneur untuk menghasilkan produk yang berbeda dengan orang lain dan lebih berani membuat keputusan sendiri dalam mengeksploitasi peluang berwirausaha
Sifat – sifat pribadi yang terkait dengan motivasi kewirausahaan adalah 1. kebebasan (berpikir secara independen dantidak konvensional) 2. Percaya diri ( kepercayaan untuk dapat melakukan dengan berhasil mencapi tujuan dan mengatasi hambatan) 3. Motivasi berprestasi (keinginan untuk memperbaiki, memenuhi standar tinggi dan mencapai tujuan) 4. Proaktif (kecenderungan untuk bertindak dan membuat sesuatu terjadi) 5. Ambisi (keinginan yang kuat untuk mencapai hasil yang tinggi) 6. Energi (tahan banting, daya tahan) 7. Semangat ego (bertindak dalam minat sendiri) 8. Keuletan (tidak kenal kata menyerah).
3. Evaluasi diri,
· Locus of control, kepercayaan seseorang bahwa ia mampu mengendalikan lingkungan sekitarnya
· Self efficacy, kepercayaan seseorang pada kekuatan diri dalam menjalankan tugas tertentu
4. Sifat kognitif, mempengaruhi orang berpikir dan membuat keputusan berwirausaha
· Over comfidence, kepercayaan diri yang berlebihan
· Representatif, keinginan mengeneralisasi dari sebuah contoh kecil yang tidak mewakili sebuah populasi
· Intuisi, perasaan seseorang bahwa sesuatu itu benar, meski tanpa bukti
5. Peluang, sebagai sebuah kemungkinan untuk memuasakan kebutuhan pasar melalui sebuah kombinasi sumber-sumber baru yang akan memberikan nilai tambah.
Faktor yang mempengaruhi peluang :
· Faktor internal, peluang usaha diciptakan dengan kreasi dan inovasi dari pengusaha. Dengan adanya inovasi maka pluang baru bagi pengusaha.
· Jaringan sosial, para pengusaha yang mengalami kontak sosial yang berbeda mampu mengidentiikasi lebih banyak peluang-peluang. Jaringan sosial biasanya terdiri dari 4 hal, yaitu : lingkaran dalam (hubungan yang stabil dengan orang-orang terdekat), kumpulan aktivitas (para pekerja/karyawan), partnership ( awal pembentukan anggota-anggota team), ikatan lemah (dengan kenalan dan teman-teman jauh).
6. Minat, minat merupakan elemen penting dalam melakukan perilaku kewirausahaan. Minat adalah tolak ukur yang mempengaruhi seseorang dalam bertindak. Minat dapat diukur dengan menggunakan : Teori Reasoned Action (TRA), Teori Planned Behavior (TPB), Shapero Entreprenerial Event (SEE) dan Tes Empiris.
7. Berani mengambil resiko, merupakan salah satu ciri dari seorang wirausaha. Apabila seseorang takut mengambil resiko dalam berusaha maka tidak mungkin orang tersebut berhasil dalam menjalankan usahanya. Seorang wirausaha biasanya dihadapkan pada 3 (tiga ketakutan yaitu pertama takut rugi, memang usaha apapun selalu beresiko untuk rugi tetapi berpeluang untuk untung. Kedua takut terhadap ketidakpastian, terutama dalam penghasilan. Ketiga takut mencoba, sebenarnya takut mencoba tersebut dapat disamakan takut tenggelam. Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan
8. Kreatif dan inovatif, seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan mengaplikasikan hakekat kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan juga harus meningkatkan daya kreatifitas, yaitu mengubah sesuatu yang biasa menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan mengguncang pasar. Mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuan dari buku atau sumber informasi lainnya dan aktif memodifikasi bagian-bagian yang diperlukan sangat penting untuk menciptakan terobosan baru untuk produk, iklan, maupun mencari pelanggan.
9. Menumbuhkan pola pikir kewirausahaan, menumbuhkan jiwa kewirausahaan akan membantu kita menguasai seluruh kemampuan berwirausaha, mulai dari pola pikir, kemampuan, karakter, serta pengetahuan wirausaha itu sendiri. Pendidikan dan pengajaran dianggap kunci untuk meningkatkan pola pikir dan cara pandang kewirausahaan sebagai kunci untuk menumbuhkan kompetensi, pekerjaan dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan merujuk pada sebuah kemampuan perorangan yang dapat mengubah ide menjadi kegiatan nyata. Pola pikir kewirausahaan dididik melalui penciptaan iklim sosial kewirausahaan yang lebih menyenangkan, adanya kebijakan yang terpadu dengan tinjauan untuk tidak hanya menguabah pola pikir tetapi juga meningkatkan keterampilan-keterampilan, menyingkirkan hambatan-hambatan untuk mengembangkan usaha atau bisnis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi wirausaha :
a. Lingkungan keluarga dan masa kecil (pengaruh pekerjaan orangtua)
b. Pendidikan (berpengaruh dalam kelanjutan usaha dan problem solving)
c. Nilai-nilai Personal (yang membedakan dengan pengusaha lain dalam berhubungan dan mengatur organisasi)
d. Pengalaman Kerja (ketidakpuasan dalam bekerja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar