Rabu, 26 Oktober 2011

BONSAI



Bonsai adalah tanaman kerdil/pohon kecil yang pada umumnya ditanam pada pot dangkal sebagai hasil pengerdilan dan training (proses penyempurnaan bentuk) yang umumnya memerlukan waktu bertahun-tahun. 
            Keharmonisan antara pot dan tanaman merupakan salah satu unsure utama.  Unsur-unsur yang lain meliputi besar batang, tinggi pohon, penyebaran akar, cabang dan ranting, besar daun, buah dan bunga.  Secara keseluruhan bonsai merupakan miniature dari pohon yang sudah tua dan tumbuh di alam bebas, yang disempurnakan.

ASAL USUL BONSAI

            Bonsai berasal dari China.  Budaya bonsai sudah dikenal sejak dinasti Tsin (265-420) dan tumbuh subur pada masa dunasti Tang (618-907).  Hal itu tampak dari lukisan-lukisan yang dibuat pada masa itu.  Pada zaman dinasti Yuan (1280-1368) banyak pejabat, pelajar, dan pedagang dari Jepang membawa pulang seni pohon kerdil itu ke negeri mereka.  Hal itu tampak dari lukisan yang dibuat oleh Takakane Takashina (1309).
            Pada zaman Kamakura (1180-1333) kegemaran akan tanaman kerdil dalam pot ini mulai menyebar di kalangan atas.  Lambat laun, seluruh lapisan masyarakat tertular kegemaran itu.
            Saat ini seni mengerdilkan pohon bukan lagi milik bangsa China atau Jepang.  Orang-orang di seluruh dunia sudah merasa ikut memiliki dan menggemari seni bonsai.

UKURAN BONSAI
Bonsai dibedakan menjadi enam kategori ukuran.  Pengelompokan ini ditentukan oeh tinggi tanaman dari pangkal hingga pucuk.
  • Raksasa : tinggi lebih dari 101 cm
  • Sangat besar tinggi pohon antara 76 – 100 cm
  • Besar  : tinggi pohon antara 46 -75 cm
  • Sedang  : tinggi pohon antara 31 – 45 cm
  • Kecil : tinggi pohon antar 16 – 30 cm
  • Sangat kecil/mame  :  tinggi pohon kurang dari 15 cm
Bonsai ukuran sedang paling banyak digemari oleh masyarakat.  Selain karena mudah dipindah-pindahkan, bonsai ukuran sedang sudah mampu mencerminkan keagungan sebatang pohon tua dengan cukup sempurna.

PERAWATAN BONSAI
Bonsai memerlukan  :
  1. Sinar matahari
  2. Angin
  3. Air
  4. Tanah
  5. Pupuk
Sinar matahari dibutuhkan untuk melangsungkan proses asimilasi, sedangkan angin untuk mempercepat penguapan.  Bonsai harus diletakan ditempat terbuka yang menerima sinar matahari penuh sepanjang hari.  Agar semua bagian tanaman dapat memperoleh sinar matahari, putar pot bonsai secara berkala.  Tujuannya untuk menghindari pertumbuhan cabang atau ranting ke satu arah.
Air.  Pada musim panas lakukan penyiraman dua kali sekali, pada pagi dan sore hari.  Apabila terpaksa melakukan pada siang hari, air harus benar-benar membasahi seluruh tanaman serta media tanam dalam pot.  Ini bisa dilihar dari keluarnya air dari lubang-lubang di dasar pot.  Jika jumlah air kurang misalnya hanya membasai daun, daun-daun tersebut justru akan terbakar dan layu.
Semprotkan air dengan menggunakan sprayer yang halus agar bisa membasahi daun secara merata.  Selain itu sprayer yang halus tidak merusak permukaan tanah pada pot.
Tanah.  Campuran tanah yang sesuai akan membuat bonsai tumbuh sehat.  Campuran tanah umumnya terdiri atas tanah, pasir dan humus yang telah disterilkan.
Sterilisasi dapat dilakuakan dengan cara sebagai berikut :
·         Tuang tanah dengan air mendidih, lalu cambpur dengan fungisida dan insektisida.  Lakukan secara berkala 2 kali seminggu dalam waktu sebulan
·         Jemur tanah dibawah terik matahari sambil sesekali dibalik.  Selama penjemuran sebaiknya tempatkan tanah pada plat seng.  Lakukan langkah ini selama sebulan.
·         Rebus tanah dengan menggunakan air
Pupuk.  Kesuburan bonsai harus dipertahankan sebaik mungkin dengan memberikan pupuk secara teratur, mengingat media tanah sangat tebatas.  Tanaman membutuhkan nutrisi yang terdiri dari unsure mikro dan makro.  Unsur makro yang terpenting adalah nitrogen, fosfor dan kalium, unsure makro yang lain yang juga dibutuhkan adalah belerang, kalsium, magnesium.  Unsur mikro berupa klor,mangan,besi, tembaga, seng, boron dan molybdenum.
Bonsai juga dijaga agar tidak rusak oleh hama, seperti ulat, siput, blelang, kutu dan serangga-serangga perusak lainnya.  Untuk mengendalikan hama-hama itu secara teratur menggunakan insektisida.  Jika kerusakan desebabkan oleh jamur gunakan fungisida untuk menanggulanginya.
Pada prinsipnya bonsai memerlukan perawatan dan pembentukan sejak diperoleh hingga seumur hidup.  Pembentukan tersebut meliputi memberi bentukdasar yang baik dengan pemotongan maupun pengawatan.  Selama masa pembentukan bonsai harus selalu dipupuk dan dipelihara baik-baik.  Demikian seterusnya sehingga bonsai mati karena usianya yang telah tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar